Ada beberapa bagian
yang membuat saya cukup emosional menonton animasi ini dan akhirnya berdampak
cukup buruk pada keseharian saya seperti yang sempat saya ceritakan
sebelum-sebelumnya. Potongan-potongan plot ini terpisah dalam beberapa versi,
termasuk versi yang sempat booming di Indonesia beberapa tahun yang
lalu.
Potongan pertama:
(Touched Farewell) ketika Himura hendak berangkat menuju Kyoto untuk membantu
pemerintah Meiji mengatasi pemberontak paling kuat, Shishio. Semula ia
menyadari bahwa ia akan kembali pada kehidupan yang sangat ia takuti dan
hindari, pembantai berdarah dingin dan mati sebagai seorang samurai pembantai
terhebat sepanjang sejarah. Karena itu ia mengucapkan perpisahan hanya pada
orang yang paling ia cintai, Kaoru. Perpisahan, sepanjang sejarah pengetahuan
manusia, selalu menimbulkan pertanyaan tak terjelaskan.
Potongan kedua:
(Undefined Feeling) orang pertama yang membuat Himura ingin berhenti menjadi
seorang pembantai adalah Tomoe (istri pertamanya). Tomoe adalah tunangan
seorang samurai yang mati di tangan Himura. Karena itulah ia datang menemui
Himura dengan maksud membunuhnya karena ia telah merampas kebahagiaan pertama
dalam hidupnya. Betapa rumit perasaan yang mereka alami dipotongan ini. Buruknya,
baik Himura maupun Tomoe sama-sama saling jatuh cinta. Tomoe merasa telah
melanggar keputusan dan perasaannya sendiri. Sedangkan Himura merasa bersalah
karena ia telah merampas paksa kebahagiaan orang lain dan kini malah ia jatuh
cinta pada tunangan orang yang ia bunuh. Pada akhirnya Tomoe menyerahkan
hidupnya sendiri demi melidungi Himura dan membawanya pada jalan komitmen untuk
melindungi orang lain yang membutuhkan. Luka di wajah Himura adalah simbol dua
makna, dendam tunangan Tomoe yang ia bunuh dan pemutusan dendam oleh Tomoe.
Luka itu kelak menjadi sebuah legenda yang tak terhapuskan dalam jalan
kembaranya.
Potongan ketiga: (Sweetest
Survival) Di akhir pertarungannya dengan Shishio, Himura mengalami luka yang
amat parah dan hampir menewaskannya seandainya ia tak memiliki kemauan untuk
terus hidup. Tubuhnya hampir tidak memenuhi kapasitas untuk bertahan hidup,
namun sejenak ia mengingat bahwa Kaoru tengah menunggunya di suatu tempat.
Menunggunya pulang ke rumah bersama-sama. Hingga akhirnya semangat dan dorongan
itulah yang membuatnya terus bertahan.
Potongan keempat: (The
Past Vengeance) lagi-lagi ia bertengkar hebat dengan masa lalunya. Adik Tomoe
yang menyaksikan secara langsung bagaimana kakaknya mempertaruhkan nyawa dan
kebahagiaannya demi Himura menuntut balas dendam. Kaoru tahu persis bagaimana
masa lalu itu berperan penuh dalam pengembaraannya dari waktu ke waktu dan dari
ruang ke ruang. Tetapi, Himura tak menyerahkan hidupnya begitu saja pada rasa
bersalah. Ia menggunakan sebaik mungkin kesempatan hidup yang diberikan oleh
saudara-saudara perempuannya ketika masih kecil, kesempatan hidup yang
diberikan oleh Tomoe dan juga Kaoru. Kesempatan-kesempatan yang ia dapatkan
demi menjaganya tetap hidup dengan baik.
Potongan kelima:
(What Things Can Make You Happy?) Himura menceritakan pada Kaoru bagaimana
perjalanannya selama ini adalah untuk meminta maaf pada keluarga samurai yang
ia bunuh di masa lalu, tetapi tak ada satupun yang mau memaafkannya bahkan tak
mengijinkannya datang ke makam mereka. Pertaruhannya adalah kebahagiaannya. Ia
takkan pernah berdamai dengan dirinya sendiri karena hidup yang telah ia rusak
di masa lalu. Kesetiaan dan rasa cinta Kaoru yang dalam akhirnya membawa dia
pada keputusan tulus untuk hidup sebagaimana Himura hidup. Sebuah pemberian
yang terlampaui mahal untuk Himura. Artinya, Kaoru menggadaikan kebahagiaannya
sendiri demi menanggung kesedihan bersama dengan orang yang dicintainya. Hingga
akhirnya, Kaoru meminta Himura untuk menjadi bagian dari keluarganya yang utuh.
Potongan keenam: (I
Will Give Everything to You, Just Be Happy) Mereka menikah dan memiliki seorang
putra. Setiap kali ia pulang dari perjalanannya, kebahagiaan dan kedamaian
dihatinya membuncah tak terkira merasakan makna rumah terutama ketika ia
melihat Kaoru yang selalu setia menunggu kedatangannya di teras rumah setiap
hari. Kedamaian yang ingin selalu ia jaga. Tugasnya kini hanya satu, membuat
Kaoru bahagia, tak peduli apapun. Seorang yang mencintainya tanpa syarat.
Potongan ketujuh: (Share
Your Pain With Me, Please) bagian inilah yang membuat saya sedih. Entah ada
hujan dan angin dari mana tiba-tiba sepulang dari perjalanannya Himura terkena
wabah penyakit kulit yang menular dan tak bisa disembuhkan. Ia menghindari diri
dari Kaoru untuk menjaga istrinya tetap sehat. Namun, ketulusan dan keputusan
istrinya sejak pertama kali bertemu dengannya tak dapat diganggu gugat. Kaoru
tak bisa hidup tanpa Himura, apapun yang terjadi. Inilah konflik paling besar
yang bikin saya distressed sejak awal (*geleng-geleng kepala). Kaoru
merasakan adanya perpisahan yang benar-benar tak terhindarkan saat ini. Rasa
sakit yang dirasakan oleh suaminya harus ia rasakan pula, tak bisa tidak. Akhirnya,
Kaoru juga terjangkiti penyakit tersebut karena tidak bisa berada terlalu jauh
dengan suaminya.
Potongan kedelapan:
(I am Home) Yang paling membuat saya frustasi adalah scene terakhir dari
tayangan samurai X versi OVA ini. Penyakit yang diderita oleh Himura mencapai
batas akhir. Namun, ia tak ingin mati di tempat asing dalam perjalanannya kali
ini. Ia ingin pulang dan bertemu dengan istrinya. Ia tak ingin istrinya
menunggu ketidakpastian. Sementara itu, penyakit yang sama juga melumpuhkan
Kaoru. Jalan hidup yang ia pilih demi orang yang dicintainya benar-benar
menyedihkan. Namun, ketulusan itu menjalar di setiap waktu. Kaoru tak pernah
berhenti menunggu Himura pulang dan kembali padanya. Dengan jalan tertatih,
Himura menelusuri jalan pulang menuju Kaoru. Ia tahu, kematian tengah mengejar
selangkah tepat di belakangnya. Kaoru menyadari bahwa suaminya pulang. Dengan
langkah berat pula ia menjemput Himura di jalan setapak yang selalu menjadi
tempat paling menyenangkan bagi mereka. Melihat Kaoru dari kejauhan, Himura
tersenyum bahagia meskipun tubuhnya tak lagi dapat ia rasakan. Himura terjatuh
tepat dipelukan istrinya dan berkata bahwa ia pulang dan kembali pada Kaoru. Himura
menemui ajalnya dipangkuan istrinya. Bekas luka dipipi Himura menghilang
menandakan bahwa tak lagi ada dendam tersisa. Himura telah melunasi semua
hutang-hutang di masa lalunya sekaligus membuat Kaoru bahagia. Tak lama setelah
itu, Kaoru meninggal dengan penyakit yang sama.
Potongan kesembilan;
(The Little Himura) Putra Himura dan Kaoru, Himura Kenji akhirnya meneruskan
perjuangan ayahnya dan mewarisi pusaka bersejarah milik ayahnya, Sakabatou.
Karakternya hampir sama dengan ayahnya, Himura Kenshin dan karakter gadis yang
disukainya pun seperti Kamiya Kaoru. Kalau dipikir-pikir, penonton banyak
menilai kalau mereka itu seperti reinkarnasi dari kedua orang tua Kenji. Jalan
ceritanyapun katanya hampir sama dengan plot Himura Kenshin dan Kamiya Kaoru. Seakan-akan
penulis mencoba menyempurnakan kisah hidup Himura Kenshin yang masa lalunya
benar-benar gelap dengan karakter putranya sendiri. Begitu pula dengan Kaoru,
Chizuru yang mirip sekali dengan tokoh Kaoru seakan-akan dihidupkan kembali
dengan nama yang berbeda.
Yogyakarta,
Unimportant Writing
Testing my writing
skill. 11 Oktober 2014
Saya pikir hanya saya yang baper (bahasa anak sekarang) setelah nonton OVA dari Samurai X...sampai berhari2 kepikiran ceritanya..sampai2 semua gadget dipasangi gambar Kenshin dn Tomoe..#tepuk jidat utk saya
BalasHapusSeperti waktu membaca kisah candy candy saya juga baper sampai sekarang, cerita kenshin sangat menyentuh persaan. Saya penasaran dengan kenshin yang menikah pada usia 15 tahun..hehe kl saya 15 th sih masih kelas 1 SMA.. Singkatnya saya masih belum bisa move on. Apalagi ada LA Movie nya....
BalasHapusaku lebih suka Kenshin sama kaoru so sweet ... istri kedua Kenshin sekaligus cinta sejatinya Kenshin himura
BalasHapus