Semakin lama, hati saya semakin tersesat 
dalam waktu yang merumit bersama rindu.
Meskipun sejauh ini masih mampu bertahan,
hati saya tetaplah tergerus derai detik.
Lama-lama saya akan terjatuh, lalu patah..


Malang, 30 September 2012

Is It the Time...


Apa kabarmu di sana?
waktu,,,
saya menggenggamnya, namun saya tidak tahu
harus melemparkannya pada siapa.

Bahagia...


saya bahagia,, sangat bahagia malah
atau mungkin terlampaui bahagia?
tidak tahulah bagaimana saya memberi definisi
yang pasti saya bahagia dan bisa tersenyum lega
padahal baru saja saya terhempas beban besar
tetapi, pesanmu yang mengubah semuanya
sepagi ini,,
membuat saya kembali berlari sambil tertawa
membuat saya teriak dalam diam
dan membuat saya kembali berani melihat kemustahilan
terima kasih,, untuk bahagia ini.
saya tahu, kamu selalu membacaku


Malang, 7 September 2012
"terima kasih" 

Nostalgia


*Sinta yang kelak dibakar jadi abu

rama, seperti peri yang tersesat di hutan hantu
senyumku dibakar kenangan menciptakan seribu sunyi
berjalan sendiri meraba perjalanan cinta yang telah didusta
dari suatu lorong ke lorong yang lain tanpa cahaya
mencari-cari percikan matahari yang membangkitkan kenangan
wajah kekasih yang membekas jauh di seberang cakrawala
seperti ringkik kuda di padang yang sayup

ingatan yang asing
menerka ulang kesetiaan, kesepian
cinta, takdir dan keputusasaan

hidup adalah pilihan
kuucapkan selamat tinggal
sebab aku hanyalah jelita
yang tak ingin sirna
ditikam usia yang sepi

karenanya, kupilih jalan api!


Horison, Agustus 2012
Oleh: Tjahjojo Widarmanto

Dayaning Sastra...


Tembung-tembung kang ginantha lelarikan.
tinata binaris kadya bata.
sinambung pinetung manut ukuran.
dene banjur kasinungan daya.
 
kumpule bata dari yayasan
aweh nggon apik, brukut, sentosa.
ngepenakake urip wong bebrayan.
semono dayane bata tinata.
 
gegedhongan tembung kang mawa isi.
katiyasane ngungkul-ungkuli.
wohing laku, pamikir, lan pangrasa.
para empu, pujangga, sarjana.
 
simpen, ginebeng ing gegubahan
mawindu-windu dadi turutan.
 
Karya: R. Intojo
'kekuatan sastra'

Mungkin...


Bila ada yang terjadi,,
bukankah Allah Sang Muqallib al Qulb
akan kukembalikan segala yang kumiliki padanya
termasuk hati saya jika itu melukai kehidupan saya yang selanjutnya
bila itu terjadi,,
ketika saya menyadari bahwa saya tak lagi dibutuhkan
bukankah Allah Maha Rahiim
saya harus tetap berjalan dengan perih di waktu yang akan datang
karena dari awal telah salah memang
saya tersungkur terlalu dalam dan memimpikan segalanya
karena dari awal sudah sia-sia memang...
 bila itu terjadi,,,
ketika pada akhirnya saya tahu
bahwa saya telah benar-benar terhapus tanpa jejak di sana
bukankah saya masih punya Dia tempat saya mengobati luka
bahkan untuk semua luka cemburu saya saat ini.
dan juga luka karena spasi ini tak lagi seperti saling menautkan
tetapi lebih bermakna pada perpisahan
bila itu terjadi,,
saya tak akan berburuk pikir pada hatimu
karena saya tahu bahwa semua serba berprediksi
takdir yang tak memiliki jalan pasti
..................


1st Sept 2012
inspired by: Tere
 

Cemburuku...



Kau membuatku cemburu pada semua waktu-waktumu
terpaksa menyimpan luka di antara renyai hujan
berharap tak engkau sadari, bahwa aku memang menangis
cemburuku pada semua yang membuatku sejenak tersingkirkan
dari hatimu dan dari dalamnya tatapmu
cemburuku karena tak mampu mengubah segalanya
cemburu pada keadaan karena menjedaku hingga sejauh ini
aku terpaksa menelan sesak sendiri
karena tak mampu memahami jalan seperti apa yang sebenarnya kau hendaki
adakah yang lebih membuatku letih dari airmata yang tertahan?

Malang, 1 Sept 2012
'cry'

Bersandarlah...


Bersandarlah sejenak di sini, di pundakku..
aku tahu betapa lelahnya dirimu melalui segala liku permainan fana ini
aku paham betapa sakitnya hatimu menyadari semua nyata ini
berhentilah sebentar di sini..
tenangkan langkahmu dan jangan melihat kemanapun
kusedia hatiku seluas mungkin untukmu
untuk kau isi dengan rumpun resahmu yang membekukan airmatamu
bisa jadi aku tak bisa memberimu apapun
atau bahkan tak mampu meringankan bebanmu
tetapi setidaknya kamu tahu, aku di sini
tak membiarkanmu sendirian menghadapi semuanya..
berhentilah di sampingku, katakanlah apa yang terjadi
ada ruang untukmu dihatiku, lebih dari yang kau minta padaku
menangislah jika perlu, biar aku menghapusnya dengan kedua tanganku
atau berteriaklah dalam marahmu,,
namun, jangan menganggapku orang baik..
sebab tak ada alasan yang lebih baik bagiku
selain tak ingin membiarkanmu hanyut dalam lelah sendirian
berat melalui hal pahit sendirian.
.........
dan karena aku pun tahu
bahwa tak ada yang lebih membuat pedih
dari pengabaian dan ketakpedulian.


Malang, 1 Sept 2012
'semoga aku mampu menenangkanmu'

Cinta Dalam Warnamu...


Dalam warnamu,, cinta itulah maknamu
kehadiranmu,, dalam putihmu
perjanjianmu dengan Sang Izzah,, dalam ikrarmu
genggamanmu,, dalam naung doa para malakut
sakinah bersamamu, cinta dalam definisimu
sebab, makna cinta bagiku
adalah syurga yang tak bisa kumasuki tanpamu.
 
'no inspiration,,, huft'

Untukmu...


Ya Izzaty,,, purnama ini milikku
yang ia gantungkan di ujung langit sana
bersebelahan bersama rumpun doa-doa kami selama ini
menelusur waktu demi waktu dan jejak demi jejak
saling mencari separuh kesempurnaan yang Kau janjikan
pada saatnya, ternyata Engkau hadapkan kami dalam rencana-Mu
terikat dalam sebuah lingkaran suci
beriring dengan asma-Mu
himpunlah repih-repih penyempurna perjalanan kami
dalam doa pernikahan ini...
dalam perjalanan berkah ini.

Malang, 1 September 2012
'for you, Ria'
 

Mencarimu...