Carilah Siapa Engkau Yang Sebenarnya..


Mengenalmu adalah sesuatu yang tak pernah kusangka sebelumnya. Bersyukur kepada Tuhan, bahwa ternyata kamulah satu-satunya kawan yang sempat membuatku menangisi kekonyolan dan kebodohan diri sendiri. Lewat dirimu, Allah ternyata berikan aku jalan bahwa sebenarnya aku masih begitu egois dan tak dewasa. Pelajaran paling berharga mengenai diri sendiri. Kamu membuatku semakin mengenal dengan kondisiku sendiri, semua sifat-sifat dan keangkuhanku menatap pongah dunia ini. Dan bersamamu, untuk pertama kalinya aku tahu bahwa menjadi diri sendiri adalah pelajaran inti yang paling dicari semua manusia di dunia ini.


Jalanku dan jalanmu awalnya berseberangan, namun kita memiliki muara hidup yang sama. Bukankah manusia pada akhirnya akan kembali kemana dia memulai segalanya. Hidup memang seperti ini, kawan. Kamu mempertanyakan sesuatu yang sesungguhnya kamu sudah paham jawabannya. Namun, karena kita sama-sama tak tahu dan tak puas dengan hanya jawaban kita terus menuntut hidup untuk membuktikan bahwa jawaban itu benar. Kitalah sebenarnya hidup itu. Kitalah yang dicari oleh hidup itu sendiri. Namun, ternyata hanya waktu yang mampu membuat kita belajar mempertemukan kita dengan makna hidup itu sendiri.

Kita belajar untuk berdamai dengan segala luka dan perdebatan keras antar batin kita sendiri. Memahami dan menghormati nurani kita bahwa sebenarnya mereka selalu benar adanya. Allah tak percuma sediakan kita akal dan logika. Allah menyuruh dan mengajarkan kita untuk mencari apa yang kita sebut sebagai diri sendiri. Sebab, Allah ciptakan manusia memang dengan segala perbedaannya. Agar kita fokus bukan pada doktrin-doktrin untuk mengelabui diri kita sendiri. Namun, agar kita mampu berkonsentrasi bahwa pada saatnya kita akan memahami siapa sebenarnya diri ini. Yang pada akhirnya nanti akan mempertemukan kita dengan hakikatNya memberi kita hidup ini. 

Menjadi orang lain tidaklah sesulit yang kita bayangkan memang. Namun, menjadi seperti yang orang lain inginkan adalah suatu penyiksaan terhadap eksistensi diri. Kita tak diciptakan untuk itu kawan. Sebab, setiap orang memiliki cara terbaik dari sejuta cara mengenal Allah mereka. Aku tak tahu sebenarnya definisi diri seperti apa yang engkau dan aku miliki. Namun, aku pernah membaca sebuah renungan tentang menjadi diri sendiri. Bahwa sebenarnya menjadi diri sendiri itu bukanlah melakukan segala hal yang kuinginkan dengan segala hal yang kumiliki. Namun, menjadi diri sendiri itu adalah melakukan segala hal yang terbaik dengan diriku yang terbaik, yang belajar mengatasi kekuranganku dan memanfaatkan kelebihanku untuk hasil terbaik yang bisa dan mampu kuberikan kepada dunia.

Pada akhirnya, bukan akulah yang kamu sebenarnya rindukan semenjak perpisahan itu. Namun, duniamu yang tak mampu kamu temukan dan kamu hanya menemukan persinggahan sementara dalam rumahku. Nyatanya, kamu menuntut sesuatu dariku setelah kamu pulang membawa hampir 70% duniaku kerumah hatimu. Menuntut agar aku mengerti bahwa kamu seringkali merindukanku. Bila beberapa jam kemudian kamu memahami, bahwa ternyata kamu masih berada nyata di dalam duniaku tanpa ingin keluar darinya. Aku tak tahu, bagaimana cara membicarakan tentang duniamu yang tenggelam nantinya. Seandainya kamu paham, satu-satunya cara agar kamu mampu mengurai rindu itu hanyalah dengan mengembalikan semuanya ke tempat semula. Mengembalikan semua duniaku pada ruang diluar hatimu. Membiarkan dirimu sendiri yang bicara dan menata ruang sesuka hatimu dengan cara terbaik. 

Kawan, berdamailah dengan diri sendiri. Jangan membawaku terlalu jauh dari haluan dan pantai. Sebab, dunia dan dirimu sendiri akan semakin tenggelam dan tak menemukan arah. Kita searah, namun kita memiliki jalur dan kompas yang berbeda. Terlebih lagi, rindu bukanlah segalanya... Dan aku tahu, kamu memahaminya..


Malang, 20 Juli 2012
"Catatan untuk seseorang di sana"
Im here and I'll never go anywhere.. Hanya hatimu yang tahu bagaimana cara berdamai dengan diri sendiri.

2 komentar:

  1. I am agree with your opiniom Mbak . . . ,
    Rindu . . . Missing . . . Syauqun . . . apapun bahasanya, tapi makna dan maksudnya tetap sama selamanya . . . ,
    Pernah suatu ketika rasa rindu yang melanda hati ini saya ungkapkan kepada seseorang yang sedang saya rindu . . . ,tapi apa tanggapan Beliau . . . "Jangan terlalu merindu kepadaku, karena rindu itu bikin Kita tidak nyaman hidup di suatu tempat" . . . setelah Saya pikir sejenak memang pernyataan itu benar adanya kadang rindu itu membuat Kita tidak konsen mengerjakan sesuatu yang sedang Kita kerjakan,tapi apa Obat rindu yang sebenarnya . . . ????? . . . Apkah Dzikir? atau membaca Al-Qur'an? atau bercanda dengan Orang di sekitar Kita???, Saya belum mampu mengamalkannya . . . , bagaimana menurut Mbak? . . . Matur SEmbah Suwun . . .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Obat rindu itu apa ya???
      Saya lebih sering mengurai rindu itu sendirian hanya dengan waktu dan meditasi saja. Saya katakan padaNya kalau saya rindu ini dan rindu itu. Bisakah Dia membantu saya mengurainya?
      Curahan hati seperti anak kecil yang mengeluh karena hatinya sedang tidak ada pada tempatnya. Kalau ternyata rindu itu hanya terobati sebentar saja, ya.. ikhlaskan hati untuk rindu. Karena kita rindu pada dasarnya Allah sedang menguji kesabaran dan pertahanan hati kita. Hehehehe,,, begitulah menurut manusia geje ini.

      Hapus