Sisiku dan Sisimu..

m

Menapaki sisi-sisimu.. alangkah jauhnya engkau dan aku. 
Menyelami duniamu, betapa jauhnya dunia kita saling berhadapan.
Ada ruas dan sekat yang dalam di antaranya, tak mampu lebur dalam satu waktu.
Dua lembar sisi dunia kita, ada lembaran dongeng yang mengharuskan aku memahaminya dalam ruang berbeda. Namun, kita masih dalam waktu dan detik yang selalu sama.

Sisi-sisimu, adalah dunia yang tak tersentuh hujan-hujanku. Memetamorfosa segalanya dalam keramahan sebuah nurani. Alur yang searah denganku, namun tak seniat dengan deretan detak mimpi-mimpiku. Seringkali, sayap-sayap rinduku yang lembut perlahan tergores oleh ranting-ranting dalam jiwamu. Aku tertinggal jauh olehmu, oleh segala sisi yang engkau miliki dan bingkai sendiri. Perlahan, aku seakan mendekap nafas erat-erat dalam pertahanan waktu. Jarak tak mengubah segalanya, aku masih terus mengikutimu.. menapaki dengan sabar sisa jejakmu yang masih menghangat di bulir pasir waktu. Prasangka dan kadangkala rasa cintaku, membulir hingga tak tahu hari dan jam..
Ah, waktu... izinkan aku bertahan dalam menyelami semua sisi-sisimu...


Sisi-sisiku, adalah ruang berbatas dengan aroma perdu sehabis tersiram hujan. Sisiku, berwarna kelabu, lembut dan mencekam sensasi. Aku tak berharap engkau mengerti, aku tak memaksa untuk dipahami. Sebab, jarak kita adalah antara hujan dan teriknya malam menggantung nadi. Kubayangkan engkau yang melangkah lemah dengan ujung pena meruncing di ujung hati. Menggurat waktu dengan rindu namun saling menggelabui. Melepas pandang namun hati menjelmakan sebuah bongkahan fajar di pinggir sunyi.


Sisi-sisiku, adalah aku yang setiap merindu selalu bernafas dengan irama sunyi. Melepas perih dengan lirih yang tersembunyi. Dan, sisi-sisimu adalah ruang lain dari fajar yang memantik renyai kemilau. Tertahan, menggema dan saling membenamkan..


Pada sisiku dan sisimu.. Adalah dunia dengan sekat rindu yang melagu dalam jarak sepi. 




Malang, 18 Juli 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar