Beberapa kenangan di masa lalu...
Entah kamu masih mengingatnya atau tidak, bahwa pada sebuah kenangan di masa kemarin kamu berjalan pelan untuk sekedar menghilang dari memori benak saya. Kenang sebuah ketakmampuan waktu mempertahankan segalanya.
Bagaimana wajah gugup dan kebingunganmu saat itu. Saya hanya memperhatikanmu yang tiba-tiba dengan senyum simpul yang tak dapat saya artikan duduk di depan saya sambil memejamkan mata. Entah apa yang sedang kamu pikirkan saat itu. Sebab saya hanya menangkap makna bahwa kamu benar-benar aneh dengan semua ekspresi itu.
Perlahan... Memanggil nama saya satu kali, lalu....
"kurasa, aku jatuh cinta sama kamu." ucapmu simpel sambil tersenyum.
Kamu tak pernah memberi tahu kapan jantung direlung dada saya harus memacu bersama waktu. Semakin menderap seiring kamu melihat saya dengan tatapan tenang itu. Saya kehabisan kata-kata karena terlanjur dibekukan waktu semuanya. Saya tak tahu apa yang harus saya lakukan saat itu.
Tetapi, semoga yang saya lihat adalah bukan kenyataan. Kamu menangis sambil berkata bahwa segalanya terjadi begitu cepat, tentang kebingunganmu, tentang pencarianmu, tentang rindumu, tentang rasa marahmu karena tiba-tiba kamu tak ingin kehilangan saya. Kamu menangis sambil menahan geram karena airmata itu tak mampu kamu simpan sendirian. Saya bilang kamu aneh, kenapa harus menangis karena kamu menyadari kalau jatuh cinta pada saya.
Saya masih ingat....
Kamu pernah tak berani memegang tangan saya, padahal saya tahu kamu menginginkannya. Ada takdir yang tak mampu saya tembus. Tapi kamu tahu, bahwa saya juga pernah menyayangimu. Setiap saya mengingat kotak kenangan itu di masa kini, ada luka yang menahan karena pada akhirnya saya yang harus kehilanganmu. Rasa bahagia dan sakit yang datang bersamaan setiap kali saya ingin menghapus kenangan itu.
Pada kenyataannya, saya yang harus mundur teratur. Sebab, saya juga mencintaimu dan hampir jatuh karena terlalu mencintaimu.
Note: pada potret kenangan.
13rd June 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar