I am Sorry...


I am sorry for being a shit friend that suddenly broke faith with you...


Saya cukup menyesal karena terkadang demi kepentingan diri sendiri saya seringkali mengabaikan perasaan orang lain. Hanya demi kenyamanan dan prioritas lain yang tidak melibatkan perasaan, saya seringkali mengingkari janji saya sendiri untuk tidak mengecewakan orang lain. Dan kali ini masih terjadi untuk kesekian kalinya. Yang saya pikirkan adalah, apakah kira-kira menurut pembaca saya masih berhak memiliki teman yang baik kalau saya lebih sering mengecewakan mereka daripada membahagiakan mereka?



Saya tak pernah sangsi memiliki teman sebanyak apapun, namun saya terkadang lebih suka sendiri dan selektif dalam memilih teman. Bukan karena saya menuntut mereka untuk memahami saya, tetapi saya khawatir jika terlalu banyak orang yang dekat dengan saya malahan mereka yang saya repotkan dengan personalitas saya yang kadang amburadul ini.


Beberapa tes psikologi menyatakan bahwa saya memiliki kecenderungan bingung dalam memutuskan suatu hal. Saya kurang memahami bagaimana saya memiliki sifat aneh seperti ini. Padahal sebelumnya orang tua saya tak pernah memiliki keluhan tentang kondisi psikologis saya yang satu ini. Namun, semakin saya beranjak dewasa penyakit membingungkan ini menjadi lebih dramatis. Seringkali saya kehilangan kendali atas kontrol otak saya sehingga membuat saya bingung dengan beberapa pilihan yang sebenarnya sangat mudah. 


Entah, mungkin saya memang patut menyalahkan diri sendiri atas kelalaian saya mengecewakan salah seorang teman saya yang paling baik menurut saya. Selama ini saya bahkan tidak pernah menemui ada orang seramah dia dalam bergaul. Dalam kategori saya, saya merasa nyaman memiliki teman seperti dia yang cenderung sabar dan menghargai keberadaan saya.


Namun, ditengah perjalanan pertemanan saya ternyata penyakit kebingungan bercampur dengan egoisme saya kambuh dan akhirnya saya malah membuat dia kecewa. Hiks, sangat menyesal sekali karena membuat dia nyata-nyata kecewa dan bahkan sakit hati karena ulah aneh saya. 


Untuk teman saya: saya benar-benar mohon maaf atas semuanya.




Malang
By. Qoriatul Mahfudhoh Qoffal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar