When the Rainbow Ends




Percayalah, persahabatan dan kenangan ini akan saya bawa sampai pada akhirnya. Tawa dan tangis rindu ini akan saya simpan dalam rekaman lubuk hati. Membangkitkannya kembali tatkala saya butuh putih atas jalan hitam yang akan saya lalui. Perpisahan bukanlah akhir, namun awal untuk pertemuan dan dunia baru kita. Pertegaslah mimpi-mimpi yang dahulu pernah kita bicarakan ketika saling berhadapan. Bahkan, ketika saya mengatakan semua ini. Mata dan hati saya tak lagi seutuh dahulu. Namun, saya harus kembali selalu pada waktu untuk merekatkannya sebagaimana semula ketika ia belum sepatah ini.

Pelangi kita harus berakhir. Sebab kanvas kita sudah sama-sama usang tergerus menit dan menit yang melaju. Ada kanvas baru yang menantimu di ujung pertigaan hidup sana. Belilah kanvas dan warna baru untuk mewarnai lembaran langit biru yang lain. Warna ini takkan terhapus waktu, kawan. Waktulah yang mengabadikannya dengan sebuah perpisahan kecil di sini. Bukankah warna-warna yang seringkali kita bicarakan tak ada di sini. Namun, ada pada lubuk-lubuk lain yang lebih lembut dan membahagiakan. Pelangi kita akan tampak setiap kali engkau melihat betapa hujan telah mengabadikannya.


Malang, 27 April 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar