Hujan Dalam Lukisan Jendela


selalu seperti ini akhirnya..
saya harus berdiam menatap jendela yang tampak tak nyata
menghitung renyai-renyai hujan yang mampir pelan di kaca
meninggalkan embun dan suhu waktu di sana
pada akhirnya,
seperti inilah saya, memandang keluar jendela
mengosongkan semua memori dan menatanya kembali seperti semula
terduduk diam menghabiskan waktu
sambil mengulang-ulang rindu saya yang tak pernah menyurut
sesekali tersenyum sendiri
melihat keliaran kenangan yang bermain sendiri
padahal saya tahu itu elegi
hingga kemudian sesekali terisak sendiri
menyesali betapa perjalanan saya sekeras ini
perlahan-lahan, kenangan menyeret waktu saya kembali
saling berjibaku dengan laju waktu yang melalu
sampai akhirnya, ia datang kesini...
"ini obatnya... jangan terlambat lagi meminumnya"
orang yang sama dengan porsi ucapan yang sama selama beberapa hari
mewarnai setiap jengkal sisa waktu yang saya miliki
"dengarkan kata dokter, Ry"
.............


Rumah Sakit, 2 September 2012


Tidak ada komentar:

Posting Komentar